Nama Nama Pakaian Adat 34 Provinsi
Nama Nama Pakaian Adat 34 Provinsi
Kalimantan Tengah |
|
---|---|
Provinsi |
|
Kalteng | |
Dari kidal ke kanan, atas ke bawah: Kondominium Betang, Tugu Ikan Jelawat Sampit, Bundaran Samudra Kapuas, Lawang sakepeng, Kota Palangka Raya, Gereja GKE Hampatung, Bandarsah Raya Darussalam Palangka Raya. |
|
Lambang |
|
Julukan:
Dunia Pancasila, Bumi Tambun Bungai |
|
Motto:
Isen mulang |
|
![]() Peta |
|
Negara |
![]() |
Sumber akar hukum pendirian | UU Darurat RI No.10 Tahun 1957[1] |
Hari lahir | 23 Mei 1957 (1957-05-23) |
Ibu kota | Daerah tingkat Palangka Raya |
Jumlah ketengan tadbir |
Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | H. Sugianto Sabran |
• Wakil Gubernur | H. Edy Pratowo S.Sos., M.M. |
• Sekretaris Daerah | Drs. H. Nuryakin, M.Sang (Pj) |
• Ketua DPRD | Wiyatno, S.P. |
Luas | |
• Besaran | 153.564,50 km2 (59,291,58 sq kwetiau) |
Populasi
(2020)[2] |
|
• Total | 2.670.000 |
• Konsistensi | 17/km2 (40/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 74,11% Serani 19,90% – Protestan 16,67% – Katolik 3,23% Hindu/Kaharingan 5,84% Buddha 0,11% Konghucu 0,01% Lainnya 0,03%[2] [3] |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Dayak (dominan) —Dayak Bakumpai — Dayak Ngaju, Banjar, Bugis, Jawa, Madura, Melayu — Jawi Kotawaringin |
• IPM |
![]() 71,25 (2021) panjang [4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos |
73xxx-74xxx |
Kode area telepon |
Daftar
|
Kode ISO 3166 | ID-KT |
Pelat wahana | KH |
Kode Kemendagri | 62![]() |
APBD | Rp 4.412.108.656.900,- (2018) |
PAD | Rp 1.400.710.256.900,- (2018) |
DAU | Rp 1.614.203.045.000,- (2020)[5] |
Lagu kawasan |
|
Kondominium resan | Huma Betang (Rumah Betang) |
Senjata tradisional | Mandau |
Flora resmi | Kapulasan |
Fauna resmi | Kuau-kerdil kalimantan |
Situs web |
kalteng |
Atlas Administrasi Provinsi Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah
(disingkat
Kalteng) ialah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Ibu kotanya ialah Kota Palangka Raya. Berdasarkan sensus tahun 2010, provinsi ini memiliki populasi 2.202.599 jiwa, nan terdiri atas 1.147.878 lanang dan 1.054.721 perempuan. Data BPS Kalimantan Perdua tahun 2021 menunjukkan penduduk negeri ini tahun 2020 bertambah menjadi 2.670.000 (Laki-laki 1.385.700 atma dan perempuan 1.284.300 nyawa).[2]
Kalimantan Tengah punya 13 kabupaten dan 1 ii kabupaten.[2]
Sejarah
Sejarah awal
Menurut legenda suku Dayak yang berasal dari Panaturan
Tetek Tatum
yang ditulis maka itu Tjilik Riwut mengisahkan orang mula-mula yang menempati marcapada alias menginjakan kakinya di Kalimantan adalah Raja Bunu. Pada abad ke-14 Maharaja Supayaryanata, gubernur Majapahit memerintah di Kerajaan Negara Dipa (Amuntai) yang berfokus di Candi Agung dengan kawasan mandalanya bermula Tanjung Silat setakat Tanjung Puting dengan daerah-daerah yang disebut Sakai, yaitu kewedanan batang bengawan Barito, Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit, Labuan Amas, Biaju Mungil (Kapuas-Murung), Biaju Ki akbar (Kahayan), Sebangau, Mendawai, Katingan, Sampit dan Pembuang dengan pejabat-pengarah daerahnya sendirisendiri yang disebut Mantri Sakai (Kepala Daerah), sedangkan distrik Kotawaringin pada hari itu merupakan kekaisaran tersendiri.[6]
Kerajaan Negara Dipa dilanjutkan oleh Kekaisaran Negara Daha dengan sinuhun pertamanya Miharaja Sari Babunangan Unro miharaja= maharaja. Sinuhun tersebut sudah lalu mengantar keseleo seorang puteranya yang bernama Raden Sira Panji Kesuma maupun Uria Gadung (Uria= Aria) bakal menyandang kekuasaan daerah Tanah Dusun [atau Barito Raya] nan berkedudukan di JAAR – SANGGARWASI.
Sebelum abad XIV, daerah Kalimantan Paruh termasuk daerah yang masih kudus, belum ada pendatang berpangkal provinsi lain. Saat itu satu-satunya alat transportasi adalah perahu. Tahun 1350 Kerajaan Hindu mulai memasuki daerah Kotawaringin. Perian 1365, Imperium Hindu dapat dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Beberapa ketua suku diangkat menjadi Nayaka Kekaisaran.
Tahun 1520, lega waktu pesisir di Kalimantan bagian daksina dikuasai oleh Kesultanan Demak, agama Islam mulai berkembang di Kotawaringin. Periode 1615 Kesultanan Banjar mendirikan Kerajaan Kotawaringin, yang menutupi daerah pantai Kalimantan Perdua. Distrik-provinsi tersebut yakni: Sampit, Mendawai, dan Pembuang. Sedangkan daerah-daerah tidak tetap independen secara otonom menjalankan hukum adat Dayak-Kaharingan, dipimpin langsung oleh para kepala suku, bahkan banyak dari antara mereka yang menarik diri masuk ke pedalaman. Di daerah Dok Sawang Pulau Kupang, dempet Kapuas, Kota Bataguh pernah terjadi perang lautan. Dara Dayak bernama Nyai Undang memegang peranan dalam peperangan itu. Nyai Undang didampingi oleh para satria gagah perkasa, di antaranya Gembuk, Bungai, Andin Sindai, dan Tawala Rawa Raca. Di kemudian musim nama pahlawan wirawan Tambun Bungai, menjadi cap Kodam XI Gendut Bungai, Kalimantan Tengah.
Distrik Kesultanan
Pada abad ke-16, Kalimantan Tengah masih termasuk dalam provinsi mandala Kesultanan Lajur, penerus Negara Daha yang telah menjangkitkan ibu kota ke hilir wai Barito tepatnya di Banjarmasin, dengan wilayah mandalanya nan semakin rembet meliputi daerah-distrik dari Tanjung Tangkap sampai Tanjung Aru. Pada abad ke-16, berkuasalah
Baginda Maruhum Panambahan
yang beristrikan
Nyai Siti Biang Lawai, seorang puteri Dayak anak Patih Rumbih berbunga Biaju. Tentara Biaju kerapkali dilibatkan dalam revolusi di istana Derek, sampai-sampai dengan aksi debirokratisasi kepala (ngayau) misalnya uri taruna Nyai Biang Lungsin bernama Panglima Sorang yang diberi gelar
Nanang Sarang
membantu Tuanku Maruhum menumpas pemberontakan anak asuh-anak Kiai Di Podok. Selain itu basyar Biaju (sebutan Dayak pada masa lampau) sekali lagi afiliasi mendukung Pangeran Dipati Anom (ke-2) bagi merebut takhta berpokok Sultan Ri’ayatullah.
Raja Maruhum menugaskan Dipati Ngganding kerjakan memerintah di negeri Kotawaringin. Dipati Ngganding digantikan maka dari itu menantunya, yaitu Pangeran Dipati Anta-Kasuma putra Baginda Maruhum sebagai kaisar Kotawaringin yang pertama dengan gelar
Ratu Ii kabupaten Waringin. Sri paduka Dipati Anta-Kasuma adalah suami dari Andin Juluk binti Dipati Ngganding dan Nyai Tapu binti Mantri Kahayan. Di Kotawaringin Ratu Dipati Anta-Kasuma menikahi wanita setempat dan memperoleh anak asuh, yakni Pangeran Amas dan Nona Getek.[6]
Pangeran Amas yang bergelar Syah Amas inilah yang menjadi ratu Kotawaringin, penggantinya berlangsung hingga Raja Kotawaringin waktu ini, yakni Sunan Ratu Alidin Semangat Alamsyah. Sewa pertama Kotawaringin dengan VOC-Belanda terjadi pada tahun 1637.[7]
Menurut laporan Radermacher, lega tahun 1780 sudah lalu terdapat rezim pribumi sebagai halnya Kyai Ingebai Suradi Raya kepala area Mendawai, Kyai Ingebai Sudi Baginda komandan kawasan Sampit, Raden Jaya kepala daerah Pembuang dan kekaisaran Kotawaringin dengan rajanya yang bergelar Paduka tuan Kota Ringin[8]
Pendudukan Portugis dan Misionaris Serani
Turunan-manusia Portugis dari Makau mutakadim berkedai ketika VOC-Belanda berangkat di Banjarmasin lega musim 1679 dengan maksud mengamankan perdagangan itu dan menggertak pedagang negara Benang dari pasar itu. Ambisi para pedagang negara Portugis yang terlibat dalam pasar ini lebih segara daripada yang dibayangkan oleh VOC-Belanda. Kompeni mengetahui bahwa karena aneksasi kekuasaan internal, Aji Dipati Anom (Raden Kasuma Lelana) ditantang oleh kedua keponakannya, dua putra Sultan Sultan Anom (Raden Kasuma Pataka gelar Aji Saidullah 1), yakni Suria Angsa dan Suria Negara, dan pertolongan Portugis tersebut telah didaftar andai disiden melawan Paduka Dipati Anom (Raden Kasuma Lelana gelar Pangeran Suria Nata 2). Portugis berpangkal Macao memulai upaya pertama mereka untuk memonopoli produksi lada Banjarmasin. Strategi intervensi Portugis dan mendukung perebutan kekuasaan Sultan Dipati Anom akibatnya bertelur dengan Suria Angsa menjadi Yang dipertuan dan Portugis memperoleh kepunyaan-properti memikul. Properti-milik komersial ini tidak seperti mana monopoli tetapi cukup menggondokkan VOC-Belanda, yang sudah lalu tidak senang dengan kerusuhan politik Banjarmasin yang tak berkesudahan, bahwa Firma (Kompeni) berhenti berdagang di Banjarmasin sreg tahun 1681; VOC-Belanda yakin bahwa dapat mengamankan pasokan lada tambahan dari peningkatan produksi lada di Palembang dan Banten.[9]
Puas masa kekuasaan Sinuhun Saidillah sekitar tahun 1685, Portugis mengirim seorang pastur bernama Ventigmilia.[10]
Jenderal Macau seperti Andrea Coelo Viera, Aloysius Francesco Cottigno, maupun Kapten Kapal Emmanuelle Araugio Graces, sama-sejajar ingin menjadi sponsor perjalanan imam Antonio Ventimiglia ke kapling Borneo. Penjelajahannya dimulai per tanggal 16 Januari 1688 dari Macau. Pada rontok 2 Februari 1688, Antonio Ventimiglia tiba di Banjarmasin dengan kapal Potugis (sindikat Emir Suria Angsa berbunga Banjar), bagi mengembangkan agama Katolik di cak kampungan negeri Jajar di sepanjang bengawan Barito dan hasilnya beliau meninggal di norak puas tahun 1691.[11]
[12]
Cay Deponattee (Kiai Dipanata), seorang adam dengan fiil keterusterangan terbesar di antara mereka, mengatakan kepada Daniel Beeckman, bahwa sejumlah tahun nan lalu nomplok ke bagian-bagian itu sendiri pater Portugis, atau biarawan, yang dengan perilakunya yang sopan dan kaidah-caranya nan menawan mutakadim memperoleh banyak faedah bagi agama Kristen, tetapi tidak puas kerjakan bersyarah di antara mereka, kamu harus pergi ke pedesaan di antara hamba allah-orang pedalaman yang kasar, yang disebut Byajos, yang maka dari itu mereka dia dibunuh dengan kejam.[13]
[14]
Perusahaan Hindia Timur Belanda
Penyerahan Raja Batu
Berdasarkan traktat 13 Agustus 1787, Paduka tuan Nata Tunggul (emir bencana) dari Banjarmasin mengasihkan negeri-daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada VOC, sedangkan Kesultanan Leret sendiri dengan wilayahnya yang primitif sepanjang wilayah Kuin Lor, Martapura, Hulu Bengawan sampai Distrik Pattai, Distrik Sihoeng dan Mengkatip menjadi kawasan protektorat VOC, Belanda. Sesuai traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman pecah Banjar menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Paruh, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Kidul (terdaftar Banjarmasin) kepada Hindia Belanda. CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN 4 Mei 1826. / B 29 September 1826 No. 10, Ratu Adam al-Watsiq Billah bersumber Baris menegaskan kembali pembayaran wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Kidul kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.[15]
[16]
de facto
Semenjak Perjanjian Tumbang Anoi pada perian 1894, secara de facto wilayah pedalaman Kalimantan Perdua tunduk kepada Hindia Belanda. Selanjutnya kepala-pemimpin distrik di Kalimantan Tengah berada di asal Hindia Belanda.[17]
Sekeliling tahun 1850, daerah Tanah Dusun (Barito Raya) terbagi intern beberapa negeri rezim yaitu: Kiaij Martipatie, Moeroeng Sikamat, Dermawijaija, Kiaij Dermapatie, Ihanjah dan Mankatip.[18]
[19]
Sejak waktu 1845, Hindia Belanda membuat afiliasi pemerintahan lakukan daerah zuid-ooster-afdeeling van Borneo [meliputi daerah sungai Kahayan, sungai Kapuas Murung, wai Barito, batang air Negara serta Tanah Laut] selain Residen terdapat juga Rijksbestierder atau Superior Rezim Pangeran Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana. Di dalam hierarki pemerintahan tersebut terdapat tera ketua tungkai Dayak seperti Bupati Surapati dan Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara.[20]
[21]
Berdasarkan Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, negeri-daerah di provinsi ini tertera n domestik zuid-ooster-afdeeling menurut
Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, plong 27 Agustus 1849, No. 8.[22]
Distrik-daerah di Kalteng tergolong sebagai negara dependen dan kewedanan privat Sultanat Derek.[23]
Masa 1787, dengan adanya perjanjian antara Raja Banjar dengan VOC, berakibat daerah Kalimantan Perdua, justru nyaris seluruh daerah, dikuasai VOC. Sekitar tahun 1835 misionaris Serani mulai beraktivitas secara leluasa di daksina Kalimantan. Sreg 26 Juni 1835, Barnstein, penginjil mula-mula Kalimantan tiba dan berangkat menyebarkan agama Kristen di Banjarmasin. Pemerintah lokal Hindia Belanda malahan merintangi upaya-upaya misionaris[24]
Pada tanggal 1 Mei 1859 pemerintah Hindia Belanda membuka pelabuhan di Sampit.[25]
Pemerintahan dan Organisasi Sosial
Waktu 1917, Pemerintah Hindia Belanda menginjak menerapkan sistem pemerintahan Inlands Bestuur, dimana individu-hamba allah Belanda mengangkat masyarakat pribumi untuk dijadikan petugas-petugas pemerintahannya, dengan pengawasan langsung oleh para penjajah seorang. Sejak abad XIX, penjajah menginjak mengadakan ekspedisi masuk pedalaman Kalimantan dengan tujuan buat memperkuat kedudukan mereka. Sahaja penduduk pribumi, bukan sejenis itu semata-mata mudah dipengaruhi dan dikuasai. Perlawanan kepada para penjajah mereka bagi hingga abad XX. Perlawanan secara frontal, berakhir periode 1905, setelah Sultan Mohamad Seman gugur sebagai kusuma bangsa di Wai Menawing dan dimakamkan di Puruk Cahu.
Pada hari kolonialisme, suku Dayak di daerah Kalimantan Tengah, sekalipun sudah lalu bersosialisasi dengan pendatang, namun tegar kaya dalam lingkungannya sendiri. Tahun 1919, generasi akil balig Dayak yang telah mengenyam pendidikan formal, meribakan kemajuan bagi masyarakat sukunya dengan mendirikan Serikat Dayak dan Koperasi Dayak, yang dipelopori maka itu Hausman Babu, M. Lampe, Philips Sinar, Haji Abdulgani, Sian, Lui Kamis, Tamanggung Tundan, dan masih banyak lainnya. Kongsi Dayak dan Koperasi Dayak, bergerak aktif sampai tahun 1926. Sejak saat itu, Kaki Dayak menjadi lebih mengenal keadaan zaman dan mulai mengalir.
Tahun 1928, kedua organisasi tersebut dilebur menjadi Pakat Dayak, nan bersirkulasi dalam latar sosial, ekonomi dan politik. Mereka yang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut ialah Hausman Babu, Anton Samat, Loei Kamis. Kemudian dilanjutkan oleh Mahir Isi kawin, C. Luran, H. Nyangkal, Otomobil Ibrahim, Philips Sorot, E.S. Handuran, Amir Hasan, Christian Nyunting, Tjilik Riwut, dan masih banyak lainnya. Pakat Dayak menyinambungkan perjuangan, sebatas bubarnya pemerintahan Belanda di Indonesia.
Tahun 1945, Persatuan Dayak yang berpusat di Pontianak, kemudian mempunyai silang di seluruh Kalimantan, dipelopori oleh Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray, F.C. Palaunsuka, A. Djaelani, Lengkung langit. Brahim, F.D. Leiden. Sreg tahun 1959, Persatuan Dayak bererak, kemudian menyatu dengan PNI dan Partindo. Akhirnya Partindo Kalimantan Barat meleburkan diri menjadi IPKI. Di wilayah Kalimantan Timur berdiri Persukai ataupun Persatuan Suku Kalimantan Indonesia di asal didikan Kamuk Tupak, W. Bungai, Muchtar, R. Magat, dan masih banyak lainnya.
Tahun 1942, Kalimantan Tengah disebut Afdeeling Kapoeas-Barito yang terbagi 6 divisi.[26]
Daerah Borneo detik periode awal otonomi, periode 1945.
Kondisi dan sendang daya pan-ji-panji
Kondisi alam
Provinsi Kalimantan Tengah n kepunyaan luas wilayah sebesar 153.564,5 km² yang menjadikannya andai provinsi terluas kedua di Indonesia selepas Kewedanan Papua. Secara astronomis, Kalimantan Tengah terwalak di antara 0°46′ lintang lor hingga 3°33′ lintang daksina dan 110°51′ setakat 115°50′ bujur timur. Bagian lor provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari Rangkaian gunung Muller Schwaner nan terdiri atas 52 bukit dengan jalal bervariasi, yaitu dari ketinggian 343 mdpl seperti Giri Ancah sampai 2278 mdpl seperti Dolok Raya. Bukit Bencana Tatau dengan keluhuran 1652 mdpl berada di minimum ujung timur berbatasan dengan Kalimantan Timur. Titik teratas wilayah Kalimantan Paruh terwalak di Gunung Batu Sambang dengan ketinggian 1660 mdpl. Sedangkan, fragmen selatan Kalimantan Tengah terdiri atas lembang invalid, rawa, dan paya-pandau. Provinsi Kalimantan Tengah n kepunyaan sebelas bengawan raksasa dan enggak invalid berpokok 33 sungai kecil atau anak asuh sungai. Kerelaan semenjak bengawan-sungai tersebut menjadi salah satu ciri khas Provinsi Kalimantan Paruh. Sungai Barito dengan panjang mencapai 900 km dan berkedalaman mencapai delapan meter tersebut yaitu sungai terpanjang di Kalimantan Tengah sehingga dapat dilayari sebatas sejauh 700 km.[27]
Secara administratif, Kalimantan Perdua berbatasan dengan beberapa wilayah Indonesia lainnya, yaitu
Oleh karena wilayahnya yang dilalui garis khatulistiwa, Kalimantan Tengah beriklim tropis dengan tipe iklim tropis ekuatorial (Af) nan curah hujannya cenderung tinggi sepanjang tahun dengan reratanya >2.400 mm per perian dan suhu udaranya cenderung konstan antara 24°C sampai 33°C.
Diversitas hayati
Banyak nan belum diketahui, dengan ulah provinsi pantai, ardi/bukit, ceduk rendah dan pandau, segala varietas vegetasi tropis mendominasi duaja kewedanan ini. Orangutan merupakan fauna endemik yang masih banyak di Kalimantan Tengah, khususnya di negeri Cagar alam Tanjung Puting yang memiliki areal mengaras 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Terdapat beruang, landak, owa-owa, beruk, monyet, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, kura, bulus, burung rangkong, betet/beo dan binatang lain yang bervariasi tinggi.
Mata air daya umbul-umbul
Alas mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% berusul luas wilayah. Kapling yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelambir Sawit yang hingga ke 700.000 ha (2007). Pertanaman tiras dan rotan rakyat masih tersebar dempang diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Bukit Mas dan Kotawaringin Timur.
Banyak polah potensi sumber alam, antara bukan yang sudah diusahakan berupa lombong batubara, kencana, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, bujukan berlian dan enggak-bukan.
Demografi
Suku Nasion
Data Sensus Penghuni Indonesia 2010, berbunga 2.207.367 vitalitas yang didata, suku nasion di Kalimantan Paruh yaitu :[28]
[29]
- Suku Dayak (46,62%), tersebar di wilayah hulu dan pedalaman. Beberapa subsuku Dayak nan terdapat di Kalteng yaitu Ngaju (mendiami daerah persebaran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan. ), Bakumpai (mendiami pinggiran daerah aliran sungai Barito ), Maanyan (mendiami adegan timur Kalteng seperti Barito Timur dan Barito Selatan), Ot Danum (mendiami daerah utara Kalteng), Siang Murung (mendiami Timur Laut Kalteng/Kabupaten Murung Raya), Taboyan (mendiami sepanjangan tepian sirkulasi Batang air Teweh), Lawangan (meninggali bagian timur Kalteng/Barito Timur), Dusun (mendiami wilayah aliran sungai Barito dari Barito Selatan sebatas Murung Raya), dan beberapa subsuku lainnya. Hamba allah Dayak di Kalteng rata-rata berprofesi laksana petambak dan personel pemerintahan.
- Suku Jawa (21,67%), tersebar di kawasan-kawasan transmigrasi. Di sejumlah kabupaten, begitu juga Kotawaringin Barat, Seruyan dan Pulang Pisau, terletak tungkai Jawa dalam jumlah dominan. Bani adam Jawa di Kalteng umumnya berprofesi sebagai peladang, sida-sida, TNI/Polri, pedagang rahim dan pekerja tambang/sawit. Kesenian Jawa seperti kuda lumping, reog, n komedi didong kulit dan bahasa Jawa masih bersikeras di kantong-saku transmigrasi di Kalteng. Besarnya proporsi orang Jawa di Kalteng karena banyaknya transmigrasi asal Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang masuk ke Kalteng.
- Suku Banjar (21,03%), tersebar di perkotaan dan marginal dekat Kalimantan Selatan. Di Kalteng, orang Banjar banyak berada di wilayah perkotaan sebagaimana Palangka Raya, Kotawaringin Timur, Kabupaten Barito Timur dan Kapuas yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. Turunan Banjar di Kalteng umumnya bekerja sebagai pelimbang dan wirausaha, sehingga kuliner, masakan dan bahasa Leret cukup dominan di Kalteng. Berbagai upacara aturan Leret, seperti plong ritual pernikahan, kelahiran (tasmiyah), batamat Al Qur’an, baayun mulud dan sebagian kesenian Banjar, seperti sinoman hadrah dan maulid habsyi masih cak acap ditampilkan di Kalteng.
- Suku Melayu (3,96%), menempati pesisir Sukamara dan Kotawaringin Barat, terpinggirkan Kalimantan Barat juga sebagian wilayah di Kabupaten Lamandau. Melayu di Kalteng biasa disebut Jawi Kotawaringin atau Teringin yang adat budayanya tidak jauh berbeda dengan orang Melayu di Kalbar dan Suku Jejer di Kalimantan Kidul.
Komposisi Suku bangsa di Kalimantan Perdua selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut :
[29]
Nomor | Tungkai bangsa | Total (2010) | % (2010) |
---|---|---|---|
1 | Dayak | 1.029.182 | 46,62% |
2 | Jawa | 478.393 | 21,67% |
3 | Deret | 464.260 | 21,03% |
4 | Melayu | 87.348 | 3,96% |
5 | Madura | 42.668 | 1,93% |
6 | Sunda | 28.580 | 1,29% |
7 | Bugis | 17.104 | 0,77% |
8 | NTT | 15.370 | 0,70% |
9 | Batak | 12.324 | 0,56% |
10 | Bali | 7.348 | 0,33% |
11 | Tadir / NTB | 5.491 | 0,25% |
12 | Tionghoa | 5.130 | 0,23% |
13 | Palembang | 2.710 | 0,12% |
14 | Papua | 1.751 | 0,08% |
15 | Betawi | 1.127 | 0,05% |
16 | Minahasa | 1.080 | 0,05% |
17 | Maluku | 1.021 | 0,05% |
18 | Minangkabau | 949 | 0,04% |
Tungkai-kaki lainnya | 12.529 | 0,57% | |
Total | 2.207.367 | 100,00% |
Bahasa
Pada dasarnya bahasa yang digunakan secara luas di Kalimantan Tengah adalah Bahasa Dayak, Bahasa Baris, Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Bahasa Dayak nan dominan digunakan maka dari itu Suku Dayak di Kalimantan Perdua, di antaranya Bahasa Ngaju nan digunakan di area sungai Kahayan dan Kapuas.[30]
Bahasa Bakumpai dan Bahasa Maanyan dituturkan maka itu penduduk di selama daerah perputaran batang air Barito dan sekitarnya dan Bahasa Ot Danum yang digunakan oleh suku Dayak Ot Danum di hulu sungai Kahayan dan batang air Kapuas.Persebaran Bahasa Banjar ke Kalimantan Tengah karena besarnya total perantauan Suku Jejer bawah Kalimantan Selatan sehingga Bahasa Deret digunakan sebagai bahasa perdagangan dan bahasa sehari-hari.[31]
Mahajana Suku Jawa di lokasi transmigrasi rata-rata menuturkan Bahasa Jawa misal bahasa sehari-hari.
Agama
Agama yang dipeluk masyarakat Kalimantan Perdua berdasarkan data Jasad Pusat Statistik Kalimantan Tengah 2010 dan 2020, yaitu:[32]
[33]
Nomor | Agama | Total (2010) | Pemfokusan (2010) | Besaran (2020) | Konsentrasi (2020) | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Selam | 1.643.715 | 74,31% | 1.951.786 | 74,11% | dipeluk oleh Suku Banjar, Jawa, Melayu, Madura, Sunda, serta sebagian Kecil Suku Dayak dan Batak. |
2 | Serani Protestan | 353.353 | 15,97% | 439.018 | 16,67% | dipeluk oleh sebagian besar Tungkai Dayak, Batak, Minahasa, Flores, Papua |
3 | Kristen Katolik | 58.279 | 2,63% | 85.044 | 3,23% | dipeluk maka dari itu sebagian samudra Suku Dayak, Batak, Minahasa, Flores, Papua |
4 | Hindu/Kaharingan | 11.149 | 0,50% | 153.846 | 5,84% | Kaharingan adalah pengapit suku Dayak Kalimantan Tengah nan pada Sensus 2010 digabungkan dalam gerombolan Lainnya. Penyanjung Agama Kaharingan tersebar di negeri Kalimantan Tengah dan banyak terdapat di fragmen hulu sungai, antara lain hulu sungai Kahayan, sungai Katingan dan hulu wai lainnya.[34] Dan Kaharingan sudah masuk kedalam agama Hindu yang rata-rata dianut oleh individu Bali |
5 | Buddha | 2.301 | 0,10% | 2.795 | 0,11% | dipeluk oleh orang Tionghoa |
6 | Konghucu | 414 | 0,02% | 179 | 0,01% | dipeluk oleh hamba allah Tionghoa |
7 | Lainnya | 142.878 | 6,45% | 890 | 0,03% | Pada sensus tahun 2010, Kaharingan ibarat kepercayaan tulus kaki Dayak dimasukkan pada kategori lainnya. Saja, sensus 2020 memasukkan Kaharingan dalam kategori agama Hindu yang umumnya dianut oleh masyarakat Bali. |
Total | 2.212.089 | 100% | 2.633.558 | 100% |
Pendidikan
Geliat dunia pendidikan di Kalimantan Tengah kini semenjana berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan bermunculannya berbagai lembaga pendidikan serta eksistensi beberapa Universitas dan Sekolah Strata.
Institut Daerah Palangka Raya dan Untama yakni Perserikatan-universitas Daerah yang suka-suka di Kalimantan Paruh, selain itu terletak Perserikatan Muhammadiyah serta beberapa perguruan hierarki lainnya yang turut menerimakan sumbangan dalam meningkatkan dur pendidikan di Kalimantan Tengah, seperti Sekolah Panjang Ilmu Hukum Tambun Bungai serta Sekolah Tahapan Manajemen Informatika dan Komputer Palangka Raya. Enggak pangling pula berbagai rupa Universitas maupun Sekolah Tangga rintisan nan terdapat di Kabupaten yang suka-suka di Kalimantan Tengah.
Pemerintahan
Daftar gubernur
No. | Foto | Gubernur | Menginjak jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Konsul Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 |
![]() |
R.T.A. Milono | 1 Januari 1957 | 30 Juni 1958 | 1 | [ket. 1] | — | |
2 |
![]() |
Tjilik Riwut | 30 Juni 1958 | 17 Februari 1967 | 2 | [ket. 2] | Reinout Sylvanus (1961—67) |
|
3 |
|
Reinout Sylvanus | 17 Februari 1967 | 3 Oktober 1978 | — | |||
4 |
![]() |
Willy Ananias Gara | 3 Oktober 1978 | 7 Oktober 1983 | 4 | |||
— |
![]() |
Eddy Sabara | 7 Oktober 1983 | 23 Januari 1984 | — | |||
5 |
|
Gatot Amrih | 23 Januari 1984 | 21 Januari 1989 | 5 | |||
Victor Phaing (1986–91) |
||||||||
6 |
![]() |
Suparmanto | 21 Januari 1989 | 23 Januari 1994 | 6 | [36] | ||
H. J. Andries (1991–96) |
||||||||
7 |
![]() |
Warsito Rasman | 17 Juli 1994 | Juli 1999 | 7 | |||
Elieser Gerson (1996–99) |
||||||||
— |
![]() |
Rappiudin Hamarung (Penjabat) |
Juli 1999 | 8 Maret 2000 | — | Siswanto Adi | ||
8 |
|
Asmawi Agani | 8 Maret 2000 | 23 Maret 2005 | 8 | [37] | Nahson Taway | |
— |
![]() |
Sodjuangon Situmorang (Penjabat) |
23 Maret 2005 | 4 Agustus 2005 | — | — | ||
9 |
![]() |
Agustin Teras Narang | 4 Agustus 2005 | 3 Agustus 2010 | 9 (2005) |
Achmad Diran | ||
4 Agustus 2010 | 4 Agustus 2015 | 10 (2010) |
||||||
— |
![]() |
Hadi Prabowo (Penjabat) |
5 Agustus 2015 | 25 Mei 2016 | — | — | ||
10 |
![]() |
Sugianto Sabran | 25 Mei 2016 | 25 Mei 2021 | 11 (2016) |
Said Ismail | ||
|
Petahana |
(2020) |
|
- Keterangan
-
^
Gubernur Produsen Distrik Kalteng[35]
-
^
Gubernur Kalteng Purwa – Babat Pangan
Dewan Agen
DPRD Kalimantan Tengah beranggotakan 45 orang yang dipilih melintasi penyaringan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kalimantan Tengah terdiri dari 1 Pemimpin dan 3 Konsul Ketua yang berasal mulai sejak puak politik pemilik besaran kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kalimantan Tengah yang sedang memegang kini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 28 Agustus 2019 oleh Ketua Pengadilan Tingkatan Palangkaraya, Mohammad Hatta, di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Perdua.[38]
[39]
[40]
Tata letak anggota DPRD Kalimantan Tengah periode 2019-2024 terdiri pecah 11 partai garis haluan dimana PDI Tentangan adalah partai garis haluan pemilik takhta terbanyak yaitu 12 kursi. Pada Pemilu 2014, DPRD Kalimantan Tengah menempatkan 45 individu wakilnya yang tersebar ke dalam beberapa fraksi, dengan perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai Kerakyatan Indonesia Penolakan.[41]
[42]
[43]
Berikut ini yakni komposisi anggota DPRD Kalimantan Tengah musim mula-mula yang plong awalnya dilantik lega tahun 1958 dan kemudian disesuaikan jumlah anggotanya pada 1959 hingga terbentuknya DPRD Sanggang Royong.[44]
[45]
Partai Politik | Kuantitas Takhta intern Waktu | |
---|---|---|
1958-1959 | 1959-1961 | |
Masyumi | 3 |
![]() 3 |
Puak Dayak | 3 |
![]() 3 |
PNI | 2 |
![]() 2 |
PSII | 1 |
![]() 1 |
PKI | 2 |
![]() 1 |
NU | 2 |
![]() 1 |
PKT | 1 |
![]() 1 |
PPTI | 1 |
![]() 1 |
SKDI | 1 |
![]() 1 |
KKB | 1 |
![]() 1 |
Besaran Anggota | 17 |
![]() |
Jumlah Partai | 10 |
![]() 10 |
Daftar kabupaten dan kota
No. | Kabupaten/daerah tingkat | Ibu ii kabupaten | Bupati/penanggung jawab kota | Luas kawasan (km2)[46] | Jumlah penduduk (2020)[47] | Kecamatan | Kelurahan/desa | Lambang
|
Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Barito Selatan | Buntok | Lisda Arriyana (Pj.) | 8.830 | 131.140 | 6 | 7/86 |
|
|
2 | Kabupaten Barito Timur | Tamiang Layang | Ampera A.Y. Mebas | 3.834 | 113.229 | 10 | 3/100 |
|
|
3 | Kabupaten Barito Lor | Mulut sungai Teweh | Nadalsyah | 8.300 | 154.812 | 9 | 10/93 |
|
|
4 | Kabupaten Giri Mas | Kuala Kurun | Jaya Samaya Monong | 10.805 | 135.373 | 12 | 13/114 |
|
|
5 | Kabupaten Kapuas | Kuala Kapuas | Ben Brahim S. Bahat | 14.999,00 | 410.446 | 17 | 17/214 |
|
|
6 | Kabupaten Katingan | Kasongan | Sakariyas | 17.500 | 162.222 | 13 | 7/154 |
|
|
7 | Kabupaten Kotawaringin Barat | Pangkalan Bun | Anang Dirjo (Pj.) | 10.759,00 | 270.388 | 6 | 13/81 |
|
|
8 | Kabupaten Kotawaringin Timur | Sampit | Halikinnor | 16.796,00 | 428.895 | 17 | 17/168 |
|
|
9 | Kabupaten Lamandau | Nanga Bulik | Hendra Lesmana | 6.414 | 97.611 | 8 | 3/85 |
|
|
10 | Kabupaten Murung Raya | Puruk Cahu | Perdie M. Yoseph | 23.700 | 111.527 | 10 | 9/116 |
|
|
11 | Kabupaten Pulang Pisau | Pulang Pisau | Pudjirustaty Narang | 8.997 | 134.499 | 8 | 4/95 |
|
|
12 | Kabupaten Sukamara | Sukamara | Windu Subagio | 3.827 | 63.464 | 5 | 3/29 |
|
|
13 | Kabupaten Seruyan | Muara Pembuang | Yulhaidir | 16.404 | 162.906 | 10 | 3/97 |
|
|
14 | Kota Palangka Raya | – | Fairid Naparin | 2.399,50 | 293.457 | 5 | 30/- |
|
|
Daftar kecamatan, desa, dan kelurahan
Negeri Kalimantan Tengah terdiri dari 13 kabupaten, 1 daerah tingkat, 136 kecamatan, 139 kelurahan dan 1.432 desa. Sreg masa 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 2.502.630 semangat dengan besaran luas wilayah 153.564,50 km².[48]
[49]
No. | Kode Kemendagri |
Kabupaten/Kota | Luas Wilayah (km2) |
Penduduk (atma) |
2017 | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kecamatan | Kelurahan | Desa | |||||
1 | 62.04 | Kab. Barito Selatan | 8.830,00 | 123.396 | 6 | 7 | 86 |
2 | 62.13 | Kab. Barito Timur | 3.834,00 | 109.949 | 10 | 3 | 100 |
3 | 62.05 | Kab. Barito Utara | 8.300,00 | 152.308 | 9 | 10 | 93 |
4 | 62.10 | Kab. Ardi Mas | 10.805,00 | 137.662 | 12 | 13 | 114 |
5 | 62.03 | Kab. Kapuas | 14.999,00 | 409.862 | 17 | 17 | 214 |
6 | 62.06 | Kab. Katingan | 17.500,00 | 147.939 | 13 | 7 | 154 |
7 | 62.01 | Kab. Kotawaringin Barat | 10.759,00 | 244.292 | 6 | 13 | 81 |
8 | 62.02 | Kab. Kotawaringin Timur | 16.796,00 | 408.029 | 17 | 17 | 168 |
9 | 62.09 | Kab. Lamandau | 6.414,00 | 77.251 | 8 | 3 | 85 |
10 | 62.12 | Kab. Murung Raya | 23.700,00 | 105.454 | 10 | 9 | 116 |
11 | 62.11 | Kab. Pulang Pisau | 8.997,00 | 126.381 | 8 | 4 | 95 |
12 | 62.07 | Kab. Seruyan | 16.404,00 | 143.414 | 10 | 3 | 97 |
13 | 62.08 | Kab. Sukamara | 3.827,00 | 58.143 | 5 | 3 | 29 |
14 | 62.71 | Kota Palangka Raya | 2.399,50 | 258.550 | 5 | 30 | – |
Kuantitas | 153.564,50 | 2.502.630 | 136 | 139 | 1432 |
Kesehatan
Flat sakit
No. | Kode RS | Nama Rumah Linu | Jenis RS | Kelas RS | Pemilik | Total Tempat tidur |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 6271028 | RS Ibu dan Anak asuh Yasmin Palangka Raya | RSIA | C | Swasta | 22 |
2 | 6271029 | RS Permata Hati Palangkaraya | RSU | C | Swasta | 42 |
3 | 6271027 | RS Awal Bros Betang Pambelum | RSU | C | Perusahaan | 53 |
4 | 6202025 | RS Papan bawah D Pratama Parenggean | RSU | D PRATAMA | Pemkab | 0 |
5 | 6201013 | RS Citra Husada Pangkalan Bun | RSU | D | Perusahaan | 45 |
6 | 6271026 | RS Masyarakat Kelas D Kota Palangka Raya | RSU | D | Pemkot | 51 |
7 | 6271025 | RS Bhayangkara Palangka Raya | RSU | C | POLRI | 55 |
8 | 6271024 | RS Selam PKU Muhammadiyah Palangkaraya | RSU | D | Organisasi Islam | 66 |
9 | 6271068 | RS Jiwa Kalawa Atei | RSK Jiwa | C | Pemkab | 46 |
10 | 6208013 | RS Umum Daerah Hanau | RSU | D | Pemkab | 28 |
11 | 6271030 | RS Siloam Palangka Raya | RSU | C | Perusahaan | 29 |
12 | 6271023 | RS Tk.IV Palangkaraya | RSU | D | TNI AD | 19 |
13 | 6271012 | RS Mahajana Kewedanan Dr Doris Sylvanus Palangka Raya | RSU | B | Pemprop | 336 |
14 | 6210015 | RS Umum Daerah Pulang Pisau | RSU | C | Pemkab | 103 |
15 | 6208014 | RS Awam Area Kuala Pembuang | RSU | C | Pemkab | 93 |
16 | 6207012 | RS Umum Area Kabupaten Lamandau | RSU | C | Pemkab | 90 |
17 | 6207033 | RS Umum Daerah Sukamara | RSU | C | Pemkab | 81 |
18 | 6213022 | RS Publik Daerah Puruk Cahu | RSU | C | Pemkab | 81 |
19 | 6205011 | RS Umum Daerah Muara Teweh | RSU | C | Pemkab | 109 |
20 | 6212020 | RS Awam Distrik Tamiang Layang | RSU | C | Pemkab | 84 |
21 | 6204016 | RS Awam Daerah Jaraga Sasameh | RSU | C | Pemkab | 113 |
22 | 6211026 | RS Awam Daerah Mulut sungai Kurun | RSU | C | Pemkab | 46 |
23 | 6203015 | RS Umum Kewedanan Dr H Soemarno S | RSU | C | Pemkab | 121 |
24 | 6209024 | RS Umum Negeri Mas Amsyar Kasongan | RSU | C | Pemkab | 84 |
25 | 6202013 | RS Umum Daerah Dr Murjani Sampit | RSU | B | Pemkab | 244 |
26 | 6201012 | RS Masyarakat Area Sultan Imanuddin | RSU | B | Pemkab | 213 |
Pertahanan dan Keamanan
Kalimantan Tengah merupakan wilayah KOREM 102/PJG, KODAM XII/Tanjungpura yang bermarkas di Palangka Raya. Kawasan TNI-AU terdapat di Lanud Iskandar (Pangkalan Bun).
Polda Kalimantan Tengah membawahi 14 Kepolisian Resort (Polres).
Perekonomian
Tenaga kerja
Penduduk Kehidupan 15 Tahun Lebih Menurut Kegiatan
[50]
Kegiatan terdahulu | Februari 2006 | Agustus 2006 | Februari 2007 | Februari 2008 |
---|---|---|---|---|
Penghuni Usia 15 Hari Lebih | 1.387.244 | 1.398.307 | 1.411.568 | 1.438.271 |
Angkatan Kerja | 991.764 | 944.266 | 1.100.430 | 1.077.831 |
Berkreasi | 991.764 | 944.266 | 1.045.186 | 1.026.211 |
Potensi perikanan
Potensi perikanan di Kalimantan Tengah lampau besar, khususnya perikanan air mansukh. Hal itu dikarenakan luasnya distrik perairan batal begitu juga sungai, danau dan rawa di Kalimantan Tengah. Potensi laut Kalimantan Tengah 94.500 km2 dengan tangga garis rantau ± 750 km memiliki bermacam rupa jenis lauk pelagis, udang, rajungan, dan lainnya. Pantai laut di selatan Kalimantan Tengah merangkai 7 (tujuh) kabupaten; yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau, dengan tataran garis rantau ± 750 km. Sedangkan perairan umum dengan luas ± 2.29 juta Ha dengan potensi sumberdaya ikannya yang cukup besar perlu penyelenggaraan dan pemakaian secara baik. Produksi perikanan sambar waktu 2013 sebesar 101.891,8 ton meningkat sebesar 7,31 % dibandingkan produksi perikanan sambar tahun 2012 sebesar 94.954,1 ton. Kuantitas Rumah Panjang Perikanan (RTP) Tangkap yakni sebanyak 21.770 RTP yang terdiri berpunca 5.340 RTP Perikanan Laut dan 16.430 RTP Perikanan Darat. Jumlah produksi perikanan budidaya pada periode 2013 sebesar 53.519,43 ton mengalami peningkatan sebesar 20,70 % dari produksi tahun 2012 sebesar 42.441,28 ton dengan luas lahan budidaya seluas 6.960,8 Ha. Total Rumah Tangga Perikanan (RTP) Budidaya puas waktu 2013 sebanyak 20.312 RTP. Pengembangan gerakan perebusan perikanan rasio kecil dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana pengolahan kepada Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR). Pada tahun 2013, jumlah produksi olahan hasil perikanan sebesar 6.149,9 ton meningkat sebesar 0,73 % dari total produksi tahun 2012 sebesar 6.104,8 ton. Tingkat Konsumsi Iwak di Kalimantan Tengah memadai tinggi yaitu 46,03 kg/kapita/tahun, kian besar daripada Tingkat Konsumsi Ikan Kewarganegaraan sebesar 35,62 kg/kapita/masa. Jumlah Unit Pengolahan di Kalimantan Perdua sebanyak 2.837 UPI sedangkan Unit Pemasaran sebanyak 7.994 UPI.
Pertambangan
Sebagian raksasa penduduk di daerah Katingan, Khususnya Kecamatan Katingan Perdua bermata pencaharian sebagai petambak dan penambang. Hasil tambang utama yang diperoleh merupakan emas dan puya (pasir zirkon) yang berwarna merah. Masyarakat privat melakukan penambangan masih berkepribadian tradisional sehingga hasil nan diperoleh tidak optimal.
Transportasi
Lapangan terbang Tjilik Riwut Palangka Raya melayani penerbangan bersumber dan ke Surabaya dan Jakarta
direct, menunggangi pesawat jet macam Boeing 737-200, 737-300 dan 737-400. Penerbangan ini dilayani oleh 4 maskapai, yakni: Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Bandar udara kesayangan masyarakat Palangka Raya ini punya
pcn 29 fczu, dapat dilintasi dengan mobil atau taksi.
Jarak Palangka Raya dengan ibu ii kabupaten kabupaten
Berikut adalah beberapa jarak antar kota di kabupaten Kalimantan Paruh;[51]
ibu kota kabupaten | Darat (km) | Keterangan |
Perenggan Kalteng-Kalsel | – | (Anjir Serapat) |
KLK | 142 km | |
TML | 276 km | 418 km (via Kalsel) |
BNT | 183 km | 511 km (via Kalsel) |
MTW | 326 km | 605 km (via Kalsel) |
PRC | 411 km | 702 km (via Kalsel) |
KKN | 180 km | – |
KSN | 88 km | – |
SPT | 227 km | – |
KLP | 457 km | – |
PBU | 449 km | – |
SKR | 686 km | – |
Takat Kalteng-Kalbar | – | (Kudangan) |
Seni dan budaya
Seni irama
Perpaduan Flat Betang dengan Flat Baanjung menghasilkan
Kondominium Betang Ba’menongkat
(Huma Gantung) di Desa Buntoi.
Seni nada yang dikenal di area ini antara tak:
- Chordophone
- Kacapi
- Rebab
- Dambus
- Sampe
- Idiophone
- Berbagai jenis Gong
- Kangkanung
- Membranophone
- Majemuk varietas Kendang (Gandang)
- Katambung
Seni vokal
Seni vokal yang naik daun di area ini yaitu:
- Kelong Seloka
- Karungut
- Kandan
- Mansana
- Kalalai Lalai
- Ngendau
- Barayah
- Natum
- Dodoi
- Marung
Tarian
Diversifikasi-variasi ajojing nan terdapat di daerah ini antara lain:
- Tari Hugo dan Huda
- Tari Putri Malawen
- Tari Tuntung Tulus dari Barito Timur
- Tari Giring-giring
- Tari Manasai
- Tari Balian Bawo
- Tari Balian Dadas
- Manganjan
- Tari Kanjan Halu
- Tari Deder
- Tari Mandau
- Tari Kinyah
- Tari Jepen Kotawaringin dan Sukamara
Seni Kriya
Seni kriya yang berkembang di negeri ini ialah:
- Seni pahat patung Sapundu
- Seni lukis
- Rajah
- Anyaman
- Seni berpokok bahan Getah Nyatu
- Topeng Sababuka
Upacara adat
- Wadian
- Tampung Batil (seremoni menolak bala)
- Marumpak Kutamara (upacara menggiring raja sehari lelaki berkiblat kediaman pengantin wanita)
- Upacara Tiwah (ritual memindahkan lemak tulang kulit kerbau tanggungan yang telah meninggal)
- Wara (upacara evakuasi sumsum bawak keluarga nan mutakadim meninggal)
- Balian (ritual pengobatan)
- Lawang Sekepeng (hampir serupa dengan Marumpak Kutamara)
- Hunjam Pantan (upacara peresmian atau penyambutan peziarah kehormatan)
- Mapalas (upacara membuang sial ataupun membersihkan diri dari malapetaka)
- Ijambe (upacara hijrah tulang belulang keluarga yang sudah meninggal)
Pakaian pengantin
- Busana Mempelai Dayak
Pakaian merapulai adam Dayak Kalimantan Perdua mengaryakan pantalon sebatas dengkul, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai adalah inuk atau kalung pangkat, cekoang maupun kalung pendek dan kalung nan terbuat semenjak gigi sato. Pengantin wanita mempekerjakan karet maujud pakaian sumir, baju luar, kain kepala dengan hiasan bulu enggang gading, kalung dan subang.
- Rok Pengantin Kotawaringin
Kerumahtanggaan motif baju, Rok pengantin Kotawaringin tertumbuk pandangan punya kemiripan dengan Busana Pengantin Larik.
Lihat lagi
- Daftar kali besar di Kalimantan Tengah
Bacaan
[52]
-
^
“Salinan sahifah”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal
2020-07-04
.
-
^
a
b
c
d
“Provinsi Kalimantan Paruh Dalam Angka 2021”
(pdf).
www.kalteng.bps.go.id. hlm. 7, 115, 357. Diakses tanggal
16 April
2021.
-
^
“Visualisasi Data Kependuduakan – Kementerian Dalam Daerah 2020”.
www.dukcapil.kemendagri.go.id
. Diakses tanggal
16 April
2021.
-
^
“Indeks Pembangunan Sosok Menurut Area 2019-2021”.
www.bps.go.id
. Diakses sungkap
26 November
2021.
-
^
“Rincian Alokasi Dana Alokasi Masyarakat Provinsi/Kabupaten Ii kabupaten Dalam APBN T.A 2020”
(PDF).
www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses copot
16 April
2021.
-
^
a
b
(Melayu)
Ras, Johannes Jacobus (1990).
Hikayat Banjar
diterjemahkan oleh Siti Temperatur Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405.
ISBN 983-62-1240-X -
^
(Belanda)
L. C. van Dijk, Ne©erland’s vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China, Scheltema, 1862 -
^
(Inggris)
The New American Encyclopaedia (1865). “The New American Encyclopaedia:
a popular dictionary of general knowledge“.
2. D. Appleton.
-
^
George Bryan Souza (2004).
The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754
(dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 126. ISBN 0-521-53135-7.
ISBN 9780521531351 -
^
(Indonesia)
J. U. Lontaan (1985).
Menjajat Kalimantan. Penerbit Plonco. hlm. 91.
-
^
(Indonesia)
Kiai Bondan, Amir Hasan (1953).
Suluh Sedjarah Kalimantan. Bandjarmasin: Fadjar.
-
^
http://jejakrekam.com/2018/10/14/perkelahian-mumbung-keringat-imam-ventimiglia/ -
^
Pinkerton, John (1812).
A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan.
11. Longman. hlm. 134.
-
^
Beeckman, Daniel (1718).
A Voyage to and from the Island of Borneo. hlm. 1346.
-
^
Hindia-Belanda (1965).
Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia-Belanda 1635-1860
(PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Koalisi dengan Rakjat. hlm. 228.
-
^
Perkara 4. Sri Paduka Prabu Adam salinkan kepada radja dari Nederland segala apa negeri jang tersebut dibawah ini: Pulau Tatas dan Kuin sampai di subarang kiri Antasan Ketjil dan pulau Burung mulai dari kuala Bandjar subarang kanan sampai di Pantuil dan di Pantuil subarang pulau Tatas lantas ke timur Tepi laut Kuliling dengan apa sungai2nja Kelajan Ketjil Kelajan Besar dan kampung jang di subarang pulau Tatas hingga di bengawan Messa di ulu kampung Tjina lantas ke darat sebatas di sungai Baru sebatas di wai Lumbah dan pulau Bakumpai mulai dari mulut sungai Bandjar subarang kidal mudik sampai di kuala Andjaman di kiri milir hingga kuala Lopak dan segala tanah Dusun semuanja desa2 kiri kanan mudik ka ulu mulai Mengkatip hingga terus negeri Siang dan di ilir sampai di ambang Marabahan dan tanah Dajak Segara Ketjil dengan semuanja desa2nja kiri kanan mulai di kuala Dajak mudik ka ulu sampai terus ke ilir sungai Dajak dengan segala tanah di daratan jang takluk padanja dan persil Mendawai Sampit Pembuang semuanja desa2nja dengan segala petak jang takluk padanja dan tanah Kutaringin Sintang Lawey Djelei semuanja desa2nja dengan segala persil jang takluk padanja. Dan Taboniou dan segala tanah Laut sampai di Tandjung Silatan dan ke timur hingga watas dengan Pagatan dan ka oetara sampai di muara Maluka mudik sungai Maluka Selingsing Lijang Anggang Banju Irang lantas ke timur sampai di gunung Pamaton sampai watas dengan persil Pagatan dan negeri jang di pasisir timur Pagatan Pulau Laut Batu Litjin Pasir Kutai Barau semuanja dengan tanah2 jang takluk padanja. -
^
(Inggris)
Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). “Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië”.
23
(1-2). Nederlandsch-Indië: 205.
-
^
“Borneo in 1850”. Diarsipkan bermula versi asli tanggal 2017-06-30. Diakses tanggal
2012-03-21
.
-
^
“Borneo 1800-1857”. Diarsipkan berpokok versi asli tanggal 2012-05-05. Diakses tanggal
2012-03-21
.
-
^
(Belanda)
Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia).
Kalender van Nederlandsch-Indië voor het jaar.
21. Lands Drukkery. hlm. 80.
-
^
(Belanda)
Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1849).
Penanggalan van Nederlandsch-Indië voor het jaar.
22. Lands Drukkery. hlm. 83.
-
^
Nederlandisch Indië (1849). “Staatsblad van Nederlandisch Indië, voor het jaar 1849” (dalam bahasa Belanda). Batavia: Ter Lands-drukkerij.
-
^
(Inggris)
Abur Geographical Society (Great Britain) (1856). “A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography — physical, political, statistical, historical, and ethnographical”.
5. A. Fullarton.
-
^
(Indonesia)
Ukur, Fridolin (2000).
Tuaiannya alangkah banyak: sejarah Basilika Kalimantan Evanggelis sejak tahun 1835. BPK Ardi Indah. hlm. 42. ISBN 9789799290588.
ISBN 979-9290-58-9 -
^
(Inggris)
Zuhdi, Susanto (2002).
Cilacap (1830-1942): kumat dan runtuhnya satu pelabuhan di Jawa. Kepustakaan Tersohor Gramedia. ISBN 9789799023698.
ISBN 979-9023-69-6 -
^
“Borneo in 1942”. Diarsipkan berusul varian asli tanggal 2016-04-03. Diakses terlepas
2011-07-05
.
-
^
“Letak, Sempadan, dan Luas Wilayah”. Dinas Perhutanan Kalimantan Tengah. Diakses tanggal
20 Agustus
2022.
-
^
“Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-periode Warga Indonesia”
(pdf). Jasmani Pokok Statistik. 23 Mei 2012. hlm. 36–41. Diakses tanggal
9 September
2021.
-
^
a
b
Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, dan Agus Pramono (2015).
Demography of Indonesia’s Ethnicity. Institute of Southeast Bernasib baik Studies dan BPS – Statistics Indonesia.
-
^
http://multitree.org/codes/muslihat -
^
Soto Mengalir sampai Jauh…
– KOMPAS.com. Diakses 28 Januari 2014. -
^
“Sensus Penduduk 2010 – Penghuni Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut – Provinsi Kalimantan Tengah”. Diakses sungkap
2014-01-28
.
-
^
“Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2021”. BPS Kalteng. Februari 2021. hlm. 357. Diakses terlepas
20 Oktober
2021.
-
^
(Prancis)
Sevin, Olivier (1983).
Kursus Dayak du centre Kalimantan: étude géographique du Pays ngaju, de la Seruyan à la Kahayan
. IRD Editions. ISBN 9782709907002.
ISBN 2-7099-0700-3 -
^
Sosilo, Herman (4 Juli 2013). “Memori Ringkas Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah”.
Website Pemerintah Kalimantan Paruh. Diarsipkan berusul versi ceria rontok 2017-10-22. Diakses tanggal
27 Mei
2016.
-
^
Administrator (27 November 1993). “Nomine tua vs kian jompo”.
Tempo.co
. Diakses sungkap
27 Juli
2020.
-
^
“Penyaringan Kepala Wilayah / Konsul Ketua Daerah Propinsi Dan Dua Kabupaten / Kota Di Propinsi Kalimantan Paruh Tahun 2005”.
Website Pemerintah Kalimantan Tengah. Diarsipkan dari versi murni tanggal 2017-06-27. Diakses sungkap
22 Januari
2018.
-
^
“45 Anggota DPRD Kalteng Dilantik, Ketua Umum PKS Kalteng : Kembalikan Kepercayaan Rencana Dewan”.
Banjarmasin Post
. Diakses tanggal
2019-09-25
.
-
^
“Anggota DPRD Kalteng Periode 2019 – 2024 Resmi Dilantik”.
www.borneonews.co.id
(dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
2019-09-25
.
-
^
“45 Anggota DPRD Kalteng Tersortir 2019 Resmi Dilantik”.
rri.co.id
(dalam bahasa Indonesia). Diakses copot
2019-09-25
.
-
^
Borneo Kini:Ini komposisi anggota DPRD Kalteng 2014-2019
[
pranala bebas tugas permanen
]
, diakses 28 Juli 2015 -
^
Kalteng Pos: Anggota DPRD Kalteng Gegap-gempita-ramai Dukung Kotara
[
pranala nonaktif permanen
]
, diakses 28 Juli 2015 -
^
Kalteng Antara: KPU Kalteng Tetapkan Anggota DPRD Periode 2014-2019, diakses 28 Juli 2015 -
^
Kalteng, Pimpinan dan Anggota DPRD (2004-01-01).
45 Tahun Kiprah dan Pengabdian DPRD Kalteng (FULL). Indomedia. ISBN 9789799733962.
-
^
“DPRD – PROVINSI KALIMANTAN TENGAH”.
www.dprd-kaltengprov.go.id
. Diakses tanggal
2019-09-25
.
-
^
“Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) – Kementerian Privat Negeri – Republik Indonesia”.
www.kemendagri.go.id
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan berbunga versi jati sungkap 2017-04-29. Diakses tanggal
2018-07-11
.
-
^
“Hasil Sensus Pemukim 2020 Provinsi Kalimantan Tengah”. Jasmani Kiat Statistik Kalimantan Tengah. Januari 2021. Diakses tanggal
2 Februari
2021.
-
^
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Rezim”. Kementerian Kerumahtanggaan Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari varian kalis tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal
3 Oktober
2019.
-
^
“Peraturan Menteri N domestik Negeri Nomor 72 Tahun 2019 mengenai Perubahan atas Permendagri nomor 137 Hari 2017 adapun Kode dan Data Kewedanan Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi zakiah
(PDF)
copot 25 Oktober 2019. Diakses tanggal
15 Januari
2020.
-
^
Perigi: Badan Trik Statisktik, Distrik Kalimantan Tengah -
^
Biografi DAERAH KALIMANTAN TENGAH STRUKTUR, LUAS, DAN JARAK KE Ibu daerah tingkat PROVINSI Diarsipkan 2013-06-05 di Wayback Machine.Jarak Antar Ibu kota Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah (km) Diarsipkan 2021-03-04 di Wayback Machine. -
^
Tempat Wisata di Persinggahan Bun Kotawaringin Barat koranfakta.net
Pranala luar
-
(Indonesia)
Situs sah pemerintah provinsi -
(Indonesia)
Informasi Lengkap Seputar Kalimantan Tengah -
(Indonesia)
Profil Ilmu kependudukan Kalteng -
(Indonesia)
Profil Ekonomi Kalteng -
(Indonesia)
Profil Pelancongan Kalteng -
(Indonesia)
Ekonomi Regional Kalteng -
(Indonesia)
Statistik Regional Kalteng -
(Indonesia)
Situs Lembaga Penelitian Dayak 21 Diarsipkan 2021-03-14 di Wayback Machine. -
(Indonesia)
Situs Orang Palangka Raya -
(Indonesia)
Situs Komunitas Warga Kalimantan Perdua Diarsipkan 2008-07-23 di Wayback Machine. -
(Indonesia)
Portal Daring Mengenai Kalimantan Tengah -
(Indonesia)
Balai Pelatihan Kesehatan Distrik Kalimantan Perdua Diarsipkan 2011-06-25 di Wayback Machine. -
(Indonesia)
Situs Pemerintah Kota Palangka Raya -
(Indonesia)
Situs Lowongan Kerja Kalimantan Perdua
|
Kalimantan Barat | Kalimantan Timur |
![]() |
|
Kalimantan Barat |
![]() |
Kalimantan Kidul | ||
|
||||
![]() |
||||
Laut Jawa | Kalimantan Selatan |
Koordinat:
1°23′S
113°17′E
/
1.383°S 113.283°E
/
-1.383; 113.283
Nama Nama Pakaian Adat 34 Provinsi
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah