1 Pohon Durian Menghasilkan Berapa Buah

Kearifan lokal dan Keragaman Biji zakar Durian

Buah durian Kasongan merupakan biji kemaluan durian nan terkenal di Kalimantan Tengah.  Nama Kasongan diambil berusul nama tempat Ibukota Kabupaten Katingan, dimana banyak peminat durian dapat menikmati durian-durian nan banyak dijajakan di pinggir jalan raya.   Keberadaan durian Kasongan juga disuplai berbunga Kecamatan lain di hulu kali besar Katingan, salah satunya dari Kecamatan Katingan Hulu. Durian Kasongan terkenal disebabkan rasanya manis, masak pohon maupun tanpa dikarbit, kemanisannya alami, dan harga tergapai.

Masyarakat di Kecamatan Katingan Hulu  (01^o10’03.11” LS dan 112^{udara murni}26’06.4” BT) nan beribukota di Kelurahan Tumbang Sanamang umumnya memilih biji durian sebagai calon lakukan ditanam berasal mulai sejak buah durian nan n kepunyaan format besar, daging buah tebal, warna daging buah kekuningan, dan tekstur daging buah lembut.  Buah yang akan di tanam tersebut tergolong  menguning tumbuhan, yakni biji kemaluan durian yang jatuh berpunca pohonnya lega detik perian pengetaman biji pelir durian dari tanaman yang terpilih pada medio hingga akhir panenan.  Arwah pohon buah durian yang digunakan untuk angka yang akan ditanam paling kecil sudah lalu berumur 25 tahun.

Prinsip menguburkan poin durian terpilih terserah dua diversifikasi, yaitu: 1) menanam biji tanpa daging buah, mereka percaya buah nan dihasilkan  lain setinggi dengan induknya, 2) menanam biji beserta daging buah, mereka percaya buah yang  dihasilkan akan proporsional dengan induknya.

Skor ditanam dengan menciptakan menjadikan lubang tanam sedalam sejengkal, setiap lubang tanam diisi 2-3 biji.  Setelah biji-biji tersebut tumbuh, tidak dilakukan penjarangan.  Peristiwa tersebut terlihat bahwa pokok kayu-pohon durian yang momen ini terserah umumnya lalu rapat dan berkawanan.

Pemeliharaan biji durian yang sudah tumbuh semata-mata dibersihkan pecah rumput yang tumbuh mengelilingi bangkai pohon durian setiap 2-3 wulan sekali selama 2 setakat 3 tahun. Tidak gayutan dilakukan perabukan, penyemprotan racun hama, pemangkasan, maupun penjarangan.

Masyarakat Katingan Hulu enggak membuat ladang durian secara khusus atau dengan kaidah teratur, cuma mereka menanam durian pada lokasi-lokasi sepanjang tepi perkembangan setapak saat  mereka menuju ladang alias detik membuka perkebunan bau kencur.  Kondisi itu dapat dibuktikan bahwa kebun durian di Katingan Hulu biasanya tertabur.  Populasi kebun durian terbanyak umumnya terletak di comberan bengawan, karena penghuni banyak mengerjakan aktivitas dan menetap di tepi sungai.

Kebun durian nan relatif wreda dan pemiliknya masih atma ada di Argo Tongkoi  yang punya populasi 10 batang nasib baik Sagar (72 tahun).  Tegal durian nan tiba ditanami sreg tahun 1959 tersebut berputik roh 15 musim sehabis tanam yaitu tahun 1974.  Selama masa  generatif  39 tahun, pemiliknya menghafaz ada tujuh kali pengetaman raya, hanya 2 kejadian panen raya durian di huma Tongkoi yang diingat  jelas ialah tahun 1987 dan tahun 2010.  Kuantitas penuaian buah durian lega ketika panen raya tersebut mencapai 800 – 1.000 butir per tumbuhan.  Jika penuaian raya maka banyak buah tak dapat di bopong pulang seluruhnya, 500 butir dapat dibawa pulang, 200-300 butir tidak terangkut meskipun buah durian  sudah jatuh ke tanah, dan 100-200 nan masih berpasangan di pohon.

Keberagaman durian Krukup mudah dikenali karena bentuknya mungil seperti tangan setangkup, durian Grinsing mudah dikenali karena durinya runcing dan mencolok, durian Ijang Bajang punya bentuk terpelintir seperti dagu rusak, durian Waluh karena bentuknya bulat sama dengan labu kuning, durian Belimbing n kepunyaan tesmak sebagaimana biji zakar belimbing, durian Ranjung punya bentuk biji pelir nan lautan.

Pasca Pengetaman Durian

Pengumpul buah durian di Kelurahan Tumbang Sanaman umumnya merupakan warga desa seorang, sebanyak delapan orang.  Mulai tahun 2013 pengepul yang berusul pecah asing penghuni desa mulai ada.

Buah durian yang dikumpulkan oleh penampung durian umumnya dijual ke Tumbang Samba ibukota Kecamatan Katingan Perdua, melalui sungai Katingan memperalat kelotok. Setiap pengepul mampu mengirim durian ke Tumbang Samba sebanyak 2.000 butir per dua hari sekali selama musim biji kemaluan durian sejauh tiga wulan.  Total kuantitas buah durian  yang dikirimkan berpunca Tumbang Sanamang ke Tumbang Samba sebanyak 720.000 butiran.  Harga biji kemaluan durian di Tumbang Sanamang berkisar Rp.7.000/butiran, setelah di Tumbang Samba Rp. 15.000/butir, sampai di Kasongan Rp 20.000/butir, sedangkan sebatas di Palangka Raya mencapai Rp. 30.000/butir. Pengapalan dari Tumbang Samba ke Kasongan menggunakan oto atau sepeda pemrakarsa, padahal ke Palangka Raya menggunakan oto.

Produk olahan buah durian hendaknya mempunyai nilai tambah kian tinggi dan tahan disimpan lama yang umum dilakukan penduduk Tumbang Sanamang adalah dibuat tempoyak dan dodol durian.  Tempoyak yakni daging biji kemaluan durian nan difermentasi minimal tiga tahun, fusi nan digunakan biasanya garam.  Tempoyak dapat disimpan hingga setahun, padahal harga tempoyak mencapai Rp. 25.000/kg.  Selain tempoyak, buah duriah juga dijadikan jenang durian. Pembuatan jenang masih tradisional hanya daging buah durian dicampur minus garam dan diaduk diatas bara api.  Pengadukan korban kelamai durian diatas bara api hingga dodol matang memakan waktu 5 jam.  Bahan pembuatan wajik sebanyak 70 butir durian dengan harga Rp. 7.000/butir menghasilkan 10 kg wajik, seandainya mengupah untuk mengaduk sebesar Rp. 15.000/kg dodol jadi.  Harga jual dodol durian maka dari itu penduduk Tumbang Sanamang sebesar Rp. 100.000/kg. (Dr. A)